Polusi Lingkungan Hidup karena Pabrik

Jenis-Jenis Polusi
Ada tujuh hal yang dikategorikan sebagai polusi, yaitu:

1. Sampah.
Sampah bisa didapat dari apa saja yang sudah tidak terpakai dan dibuang. Sampah merupakan sumber polusi udara karena baunya. Pengurangan sampah dapat dilakukan dengan pembuangan dan daur ulang.
Pengurangan sampah dari sumber dilakukan dengan mengganti produk atau mengganti proses. Mengganti produk dengan memilih produk yang menurunkan potensi pencemaran lingkungan. Mengganti proses dilakukan dengan mengganti dan meningkatkan cara kerja menjadi lebih ramah lingkungan.
Daur ulang semestinya dilakukan secara efektif dengan mengurangi polusi sumber. Pekerja harus paham program daur ulang pabriknya dengan memastikan bahan sampah apa saja yang perlu untuk dibuang di area pembuangan dan bahan apa saja yang bisa didaur ulang.

2. Polusi tanah.
Terjadi karena adanya kontaminasi tanah karena zat-zat tertentu. Polusi tanah bisa terjadi ketika menuang oli ke tanah, tempah sampah penuh hingga sampah berjatuhan ke tanah, dan berkendara di tanah yang bukan jalan.

3. Polusi suara.
Bising merupakan suara yang selalu ada di sekitar area kerja sehingga mengganggu ketenangan dan pendengaran.
Cara mengurangi polusi suara dengan membuat peredam suara, menjauhkan peralatan pabrik dari jalan umum, menjadwal pekerjaan yang membuat bising, menggunakan peralatan yang lebih tenang, dan membangun pabrik jauh dari perumahan warga.

4. Polusi air.
Disebabkan karena tindakan manusia menebar racun dan zat berbahaya lain ke air. Beberapa penyebab polusi air, yaitu saluran beton yang basah, tumpahan area pencucian, kerusakan pipa oli bawah tanah, dan tumpahan bahan kimia.

5. Polusi udara yang meliputi debu, asap, dan gas di sekitar area kerja maupun lingkungan.
Cara mencegah polusi udara adalah dengan mentaati peraturan pembakaran sampah, membasahi jalan dan dnding tempat kerja agar debu tidak beterbangan, dan merawat peralatan produksi.

6. Gangguan. Polusi ini dapat berupa tindakan yang menganggu ketenangan hidup.

7. Getaran karena penggunaan peralatan yang dapat merusak struktur bangunan ataupun formasi alam.

Pabrik dan Pelestarian Lingkungan



Pabrik rentan menyebabkan berbagai maam polusi. Ada tujuh macam polusi yang terjadi di pabrik. Untuk melindungi lingkungan, dibutuhkan kesadaran pabrik untuk membuat peraturan. Peraturan itu antara lain meliputi:
  1. Mengatur standar pengelolaan sampah pabrik
  2. Memastikan oli dan zat kimia disimpan di tempat yang tidak menyebabkan polusi
  3. Menerapkan prosedur kerja yang aman dan menangani produk yang berpotensi menyebabkan polusi dengan baik
  4. Mengatur prosedur pengangkutan bahan-bahan yang berpotensi menyebabkan polusi
  5. Mentaati perundang-undangan dan izin khusus yang diberlakukan


Adapun yang bisa dilakukan oleh masing-masing karyawan adalah:
  1. Merencanakan pekerjaan dengan baik agar tidak mengakibatkan sesuatu yang merugikan
  2. Memastikan area kerja bersih dari sampah dan meletakkan sampah pada area yang sudah disediakan
  3. Menggunakan penampung pembuangan limbah dengan baik
  4. Tidak membakar sampah sembarangan
  5. Tidak mengosongkan zat kimia di area yang tidak seharusnya
  6. Menaati peraturan pabrik
  7. Tidak membersihan vegetasi tanpa permit


Manfaat Mencegah Polusi
Dengan mencegah polusi, ada beberapa manfaat yang bisa didapat, yaitu:
  1. Mencegah cidera atau penyakit jangka panjang pada karyawan dan masyarakat sekitar pabrik.
  2. Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam mengurangi polusi
  3. Mengurangi biaya operasional pabrik
  4. Mengurangi risiko kejahatan di lingkungan pabrik oleh oknum tidak bertanggung jawab
  5. Memperluas jaringan pabrik dengan teknologi yang lebih aman

Inovasi Penanganan Masalah Lingkungan dalam Optimalisasi Teknologi Pengelolaan Sumber Daya Air di Kalangan Remaja

Indonesia adalah negara yang besar, diapit oleh 2 benua dan 2 samudra semakin mengukuhkan tingkat potensial wilayah geografis Nusantara sebagai negara yang kaya akan sumber daya alam, khususnya sumber daya air, didukung 70% wilayah Indonesia berupa lautan. Banyak potensi yang seharusnya dapat digali dan bisa membawa Indonesia menjadi negara yang maju. Namun, sayangnya potensi yang berlimpah tersebut kurang dikembangkan oleh seluruh pihak. Banyak kasus dan masalah yang justru menghiasi Negara Katulistiwa ini. Indonesia memiliki sumber daya air yang melimpah yaitu 6% dari persediaan air dunia atau sekitar 21% dari persediaan air Asia Pasifik, namun pada kenyataannya dari tahun ke tahun di berbagai daerah selalu terjadi kelangkaan dan kesulitan air bersih. Kecenderungan konsumsi air naik secara eksponensial, sedangkan ketersediaan air bersih cenderung berkurang akibat kerusakan dan pencemaran lingkungan yang diperkirakan sebesar 15–35% per kapita per tahun. Penurunan kuantitas air lebih banyak disebabkan oleh rusaknya daerah tangkapan air sehingga pada musim hujan air tidak sempat meresap ke dalam tanah sehingga terjadi banjir dan pada musim kemarau persediaan air berkurang karena suplai air dari mata air berkurang. Sementara itu penurunan kualitas lebih banyak disebabkan oleh pencemaran berbagai limbah dari industri, rumah tangga dan kegiatan pertanian. Seringkali terjadi anggapan bahwa persediaan air dalam keadaan tak terhingga karena air dapat terus menerus terbentuk melalui tahap daur hidrologi. Anggapan ini menimbulkan pola konsumsi air yang mengarah pada pemanfaatan yang tidak berkelanjutan.




Sebagai salah satu potret permasalahan sumber daya air yang melanda mayoritas kota besar di Indonesia, berawal dari tempat dibesarkannya penulis merasa gelisah terhadap permasalahan lingkungan yang turut melanda kota Pahlawan yang diperkirakan lambat laun akan menjadi kota beton ini. Surabaya memilki Kali Mas yang merupakan  anak cabang bagian hilir Sungai Brantas yang secara khusus melewati daerah perkotaan Surabaya. Mulai dari bagian hulu Sungai Brantas sampai dengan Kali Mas telah tercemar limbah padat atau cair dari berbagai kegiatan pertanian, industri, dan pemukiman, oleh karena itu kualitas air Sungai Brantas maupun Kali Mas mengalami pencemeran berupa bahan organik, unsur hara, dan padatan tersuspensi.

Berdasarkan Laporan Pemantauan terpadu Kualitas Air Sungai di Jawa Timur tahun 2004-2005 yang dilakukan oleh Bapedal Propinsi Jawa Timur dan Kantor Kementrian Lingkungan Hidup, Kali Mas sudah tercemar berat. Salah satu parameter yang diukur seperti DO (Dissolved Oxygen-kandungan Oksigen terlarut). DO dalam Kali Mas pada tahun 2005 terpantau 0,8 mg per liter. Padahal batas baku mutu, DO tidak boleh kurang dari 4 mg per liter.
 
Dibalik keindahan Kali Mas tersimpan masalah besar yang dapat mengancam masa depan kehidupan. Bukan hal baru bagi masyarakat Surabaya mengenai kenyataan bahwa, kini Kali Mas telah berubah menjadi lautan kopi susu. Warna coklat susu tercipta karena kotornya air sungai, sehingga kejernihan yang dulu tampak kini telah hilang bersamaan dengan masalah pencemaran air sungai.

Remaja sebagai generasi penerus masa depan dapat menjadi penggerak bagi gerakan anti pencemaran sumber daya air di Indonesia maupun di seluruh belahan dunia. Semangat dan energi yang dimilki para remaja akan berpengaruh besar terhadap sesuatu yang sedang dijalaninya. Anak usia sekolah merupakan kelompok penduduk terbesar yaitu 30% (65 juta) dari 236 juta penduduk Indonesia (sambutan Direktur Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat dr. Budihardja, DTM&H, di Jakarta tanggal 29 Juli 2009). Sebagai generasi muda penerus bangsa, harus turut berperan aktif dalam upaya menjaga air bagi masa depan. Berperan aktif bukan berarti harus menemukan alat-alat canggih atau suatu ide besar yang hebat. Inovasi tidak harus selalu menciptakan suatu hal yang benar-benar baru, namun juga dapat memanfaatkan teknologi yang telah ada, contohnya internet.

Tindakan nyata diperlukan guna perwujudan sikap konkrit dalam mengatasi masalah lingkungan. Sikap dan kegiatan yang dilakukan manusia semakin melampaui batas. Penggunaan bahan serta tindakan yang dapat mencemari lingkungan, khususnya Sungai semakin menjadi-jadi dan menjauh dari kata normal.

GANAS (Gerakan Anti Pencemaran Anak Indonesia) merupakan inovasi penanganan masalah lingkungan dalam upaya optimalisasi teknologi pengelolaan sumber daya air berkelanjutan di kalangan remaja. GANAS adalah komunitas yang beranggotakan pelajar dan mahasiswa yang tergabung dalam satu visi, yaitu menjadi generasi cinta lingkungan yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya air dengan menjaga dan tidak melakukan pencemaran serta bermanfaat bagi negara khusunya dan dunia umumnya dalam upaya pencegahan krisis air bersih dengan penggunaan serta optimalisasi ilmu dan teknologi sesuai dengan peran dan keprofesian masing-masing. Penulis berharap dengan adanya GANAS ini dapat menjadi efek domino positif bagi pengendalian dan penjegahan pencemaran air di seluruh Indonesia bahkan dunia.

Pencemaran air berbahaya dan dapat mengancam masa depan kehidupan karena air merupakan kebutuhan primer yang tidak dapat dilepaskan dari kebutuhan manusia. Jika sumber daya air rusak dan krisis air bersih terjadi maka nasib generasi yang akan datang pun turut dipertaruhkan. Maka, harus ada penanganan yang serius terhadap permasalahan lingkungan ini serta diperlukan integrasi kompak antar berbagai elemen baik pemerintahan, akademisi, remaja, dan juga masyarakat luas untuk mencapai tujuan menjaga kelestarian lingkungan demi berlangsungnya kehidupan sehat dan masa depan bersama.