Melestarikan lingkungan hidup merupakan kebutuhan yang tidak bisa 
ditunda lagi dan bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah atau 
pemimpin negara saja, melainkan tanggung jawab setiap insan di bumi, 
dari balita sampai manula. Setiap orang harus melakukan usaha untuk 
menyelamatkan lingkungan hidup di sekitar kita sesuai dengan 
kapasitasnya masing-masing. Sekecil apa pun usaha yang kita lakukan 
sangat besar manfaatnya bagi terwujudnya bumi yang layak huni bagi 
generasi anak cucu kita kelak.
Upaya pemerintah untuk mewujudkan kehidupan adil dan makmur bagi 
rakyatnya tanpa harus menimbulkan kerusakan lingkungan ditindaklanjuti 
dengan menyusun program pembangunan berkelanjutan yang sering disebut 
sebagai pembangunan berwawasan lingkungan.
Pembangunan berwawasan lingkungan adalah usaha
 meningkatkan kualitas manusia secara bertahap dengan memerhatikan 
faktor lingkungan. Pembangunan berwawasan lingkungan dikenal dengan nama
 Pembangunan Berkelanjutan. Konsep pembangunan berkelanjutan merupakan 
kesepakatan hasil KTT Bumi di Rio de Jeniro tahun 1992. Di dalamnya 
terkandung 2 gagasan penting, yaitu:
a. Gagasan kebutuhan, khususnya kebutuhan pokok manusia untuk menopang hidup.
b. Gagasan keterbatasan, yaitu keterbatasan kemampuan lingkungan untuk memenuhi kebutuhan baik masa sekarang maupun masa yang akan datang.
Adapun ciri-ciri Pembangunan Berwawasan Lingkungan adalah sebagai berikut:
a. Menjamin pemerataan dan keadilan.
b. Menghargai keanekaragaman hayati.
c. Menggunakan pendekatan integratif.
d. Menggunakan pandangan jangka panjang.
Pada masa reformasi sekarang ini, pembangunan nasional dilaksanakan 
tidak lagi berdasarkan GBHN dan Propenas, tetapi berdasarkan UU No. 25 
Tahun 2000, tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN).
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional mempunyai tujuan di antaranya:
a. Menjamin tercapainya penggunaan sumber daya secara efisien, efektif, berkeadilan, dan berkelanjutan.
b. Mengoptimalkan partisipasi masyarakat.
c. Menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, dan pengawasan.
1. Upaya yang Dilakukan Pemerintah
Pemerintah sebagai penanggung jawab terhadap kesejahteraan rakyatnya 
memiliki tanggung jawab besar dalam upaya memikirkan dan mewujudkan 
terbentuknya pelestarian lingkungan hidup. Hal-hal yang dilakukan 
pemerintah antara lain:
a. Mengeluarkan UU Pokok Agraria No. 5 Tahun 1960 yang mengatur tentang Tata Guna Tanah.
b. Menerbitkan UU No. 4 Tahun 1982, tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup.
c. Memberlakukan Peraturan Pemerintah RI No. 24 Tahun 1986, tentang AMDAL (Analisa Mengenai Dampak Lingkungan).
d. Pada tahun 1991, pemerintah membentuk Badan Pengendalian Lingkungan, dengan tujuan pokoknya:
1) Menanggulangi kasus pencemaran.
2) Mengawasi bahan berbahaya dan beracun (B3).
3) Melakukan penilaian analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL).
e. Pemerintah mencanangkan gerakan menanam sejuta pohon.
2. Upaya Pelestarian Lingkungan Hidup oleh Masyarakat Bersama Pemerintah
Sebagai warga negara yang baik, masyarakat harus memiliki kepedulian 
yang tinggi terhadap kelestarian lingkungan hidup di sekitarnya sesuai 
dengan kemampuan masing-masing.
Beberapa upaya yang dapat dilakuklan masyarakat berkaitan dengan pelestarian lingkungan hidup antara lain:
a. Pelestarian tanah (tanah datar, lahan miring/perbukitan)
Terjadinya bencana tanah longsor dan banjir menunjukkan peristiwa 
yang berkaitan dengan masalah tanah. Banjir telah menyebabkan pengikisan
 lapisan tanah oleh aliran air yang disebut erosi yang berdampak pada 
hilangnya kesuburan tanah serta terkikisnya lapisan tanah dari permukaan
 bumi. Tanah longsor disebabkan karena tak ada lagi unsur yang menahan 
lapisan tanah pada tempatnya sehingga menimbulkan kerusakan. Jika hal 
tersebut dibiarkan terus berlangsung, maka bukan mustahil jika 
lingkungan berubah menjadi padang tandus. Upaya pelestarian tanah dapat 
dilakukan dengan cara menggalakkan kegiatan menanam pohon atau 
penghijauan kembali (reboisasi) terhadap tanah yang semula gundul. Untuk
 daerah perbukitan atau pegunungan yang posisi tanahnya miring perlu 
dibangun terasering atau sengkedan, sehingga mampu menghambat laju 
aliran air hujan.
b. Pelestarian udara
Udara merupakan unsur vital bagi kehidupan, karena setiap organisme 
bernapas memerlukan udara. Kalian mengetahui bahwa dalam udara 
terkandung beranekaragam gas, salah satunya oksigen.
Udara yang kotor karena debu atau pun asap sisa pembakaran 
menyebabkan kadar oksigen berkurang. Keadaan ini sangat membahayakan 
bagi kelangsungan hidup setiap organisme. Maka perlu diupayakan 
kiat-kiat untuk menjaga kesegaran udara lingkungan agar tetap bersih, 
segar, dan sehat. Upaya yang dapat dilakukan untuk menjaga agar udara 
tetap bersih dan sehat antara lain:
1) Menggalakkan penanaman pohon atau pun tanaman hias di sekitar kita
Tanaman dapat menyerap gas-gas yang membahayakan bagi manusia. 
Tanaman mampu memproduksi oksigen melalui proses fotosintesis. Rusaknya 
hutan menyebabkan jutaan tanaman lenyap sehingga produksi oksigen bagi 
atmosfer jauh berkurang, di samping itu tumbuhan juga mengeluarkan uap 
air, sehingga kelembapan udara akan tetap terjaga.
2) Mengupayakan pengurangan emisi atau pembuangan gas sisa 
pembakaran, baik pembakaran hutan maupun pembakaran mesin Asap yang 
keluar dari knalpot kendaraan dan cerobong asap merupakan penyumbang 
terbesar kotornya udara di perkotaan dan kawasan industri. Salah satu 
upaya pengurangan emisi gas berbahaya ke udara adalah dengan menggunakan
 bahan industri yang aman bagi lingkungan, serta pemasangan filter pada cerobong asap pabrik.
3) Mengurangi atau bahkan menghindari pemakaian gas kimia yang dapat 
merusak lapisan ozon di atmosfer Gas freon yang digunakan untuk 
pendingin pada AC maupun kulkas serta dipergunakan di berbagai produk 
kosmetika, adalah gas yang dapat bersenyawa dengan gas ozon, sehingga 
mengakibatkan lapisan ozon menyusut. Lapisan ozon adalah lapisan di 
atmosfer yang berperan sebagai filter bagi bumi, karena mampu 
memantulkan kembali sinar ultraviolet ke luar angkasa yang dipancarkan 
oleh matahari. Sinar ultraviolet yang berlebihan akan merusakkan 
jaringan kulit dan menyebabkan meningkatnya suhu udara. Pemanasan global
 terjadi di antaranya karena makin menipisnya lapisan ozon di atmosfer.
c. Pelestarian hutan
Eksploitasi hutan yang terus menerus berlangsung sejak dahulu hingga 
kini tanpa diimbangi dengan penanaman kembali, menyebabkan kawasan hutan
 menjadi rusak. Pembalakan liar yang dilakukan manusia merupakan salah 
satu penyebab utama terjadinya kerusakan hutan. Padahal hutan merupakan 
penopang kelestarian kehidupan di bumi, sebab hutan bukan hanya 
menyediakan bahan pangan maupun bahan produksi, melainkan juga penghasil
 oksigen, penahan lapisan tanah, dan menyimpan cadangan air.
Upaya yang dapat dilakukan untuk melestarikan hutan:
1) Reboisasi atau penanaman kembali hutan yang gundul.
2) Melarang pembabatan hutan secara sewenang-wenang.
3) Menerapkan sistem tebang pilih dalam menebang pohon.
4) Menerapkan sistem tebang–tanam dalam kegiatan penebangan hutan.
5) Menerapkan sanksi yang berat bagi mereka yang melanggar ketentuan mengenai pengelolaan hutan.
d. Pelestarian laut dan pantai
Seperti halnya hutan, laut juga sebagai sumber daya alam potensial. 
Kerusakan biota laut dan pantai banyak disebabkan karena ulah manusia. 
Pengambilan pasir pantai, karang di laut, pengrusakan hutan bakau, 
merupakan kegatan-kegiatan manusia yang mengancam kelestarian laut dan 
pantai. Terjadinya abrasi yang mengancam kelestarian pantai disebabkan 
telah hilangnya hutan bakau di sekitar pantai yang merupakan pelindung 
alami terhadap gempuran ombak.
Adapun upaya untuk melestarikan laut dan pantai dapat dilakukan dengan cara:
1) Melakukan reklamasi pantai dengan menanam kembali tanaman bakau di areal sekitar pantai.
2) Melarang pengambilan batu karang yang ada di sekitar pantai maupun
 di dasar laut, karena karang merupakan habitat ikan dan tanaman laut.
3) Melarang pemakaian bahan peledak dan bahan kimia lainnya dalam mencari ikan.
4) Melarang pemakaian pukat harimau untuk mencari ikan.
e. Pelestarian flora dan fauna
Kehidupan di bumi merupakan sistem ketergantungan antara manusia, 
hewan, tumbuhan, dan alam sekitarnya. Terputusnya salah satu mata rantai
 dari sistem tersebut akan mengakibatkan gangguan dalam kehidupan.
Oleh karena itu, kelestarian flora dan fauna merupakan hal yang 
mutlak diperhatikan demi kelangsungan hidup manusia. Upaya yang dapat 
dilakukan untuk menjaga kelestarian flora dan fauna di antaranya adalah:
1) Mendirikan cagar alam dan suaka margasatwa.
2) Melarang kegiatan perburuan liar.
3) Menggalakkan kegiatan penghijauan.